Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 Oktober 2024: Potensi Angin Kencang dan Hujan Masih Akan Terjadi dalam Sepekan Kedepan di Beberapa Wilayah Indonesia

  • Nurul Izzah Fitria
  • 22 Okt 2024
Prospek Cuaca Mingguan Periode 22-28 Oktober 2024: Potensi Angin Kencang dan Hujan Masih Akan Terjadi dalam Sepekan Kedepan di Beberapa Wilayah Indonesia

Prospek Cuaca Mingguan Periode 22 - 28 Oktober 2024

Potensi Angin Kencang dan Hujan Masih Akan Terjadi dalam Sepekan Kedepan di Beberapa Wilayah Indonesia

Dalam sepekan ke depan, cuaca di berbagai wilayah Indonesia diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh pola peralihan musim. Kondisi ini ditandai dengan suhu terik pada siang hari yang diikuti oleh potensi hujan pada skala lokal saat sore hingga malam hari. Hujan yang terjadi umumnya bersifat tidak merata. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat berpotensi disertai kilat dan angin kencang. Hal tersebut, salah satunya diakibatkan ketidakstabilan atmosfer selama periode ini yang kemudian dapat meningkatkan peluang terbentuknya awan konvektif, khususnya di wilayah bagian selatan Indonesia, seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. Di daerah-daerah tersebut juga sudah terpantau adanya kenaikan curah hujan, terutama pada akhir pekan kemarin.

Sementara itu, beberapa wilayah lain di Indonesia bagian utara, terutama di Kalimantan bagian timur dan utara, Sulawesi bagian utara, serta Maluku Utara berpotensi terjadi peningkatan kecepatan angin hingga >25 knot atau 46 km/jam akibat adanya bibit siklon tropis 96W di Laut Filipina. Sedangkan di beberapa wilayah di Indonesia bagian selatan, peningkatan kecepatan angin hingga 20 knot atau 36 km/jam diprediksi juga akan terjadi, namun lebih diakibatkan karena adanya awan-awan Comulunimbus yang bersifat lokal.

Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi secara mendadak, terutama pada sore hingga menjelang malam hari, serta waspada terhadap peningkatan kecepatan angin di beberapa wilayah.

KONDISI DINAMIKA ATMOSFER TERKINI

Dalam sepekan terakhir curah hujan pada tiga hari terakhir di wilayah Indonesia masih relatif tinggi. Tercatat hujan dengan intensitas lebat (50-100 mm/hari) terjadi pada tanggal 18 Oktober di Stasiun Meteorologi Samratulangi (96 mm/hari), Stasiun Meteorologi Juwata (63 mm/hari), Stasiun Meteorologi Sentani (55 mm/hari), Stasiun Meteorologi Naha (52 mm/hari), Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan (52 mm/hari), Stasiun Meteorologi Sultan Hasanudin (51 mm/hari). Pada tanggal 19 Oktober di Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan (52 mm/hari). Serta tanggal 20 Oktober di Stasiun Meteorologi Supadio (64 mm/hari), Stasiun Meteorlogi Naha (57 mm/hari), Stasiun Meteorologi Mali (54 mm/hari).

Secara global dan regional, nilai IOD, SOI, dan Nino 3.4 tidak berpengaruh terhadap peningkatan curah hujan di Indonesia. MJO berada pada fase 5 (Maritime Continent) yang berkontribusi terhadap proses pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia. Selanjutnya, aktivitas gelombang atmosfer Rossby Ekuatorial diperkirakan akan aktif di di wilayah Laut Natuna, Laut Natuna Utara, Laut Sulu, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, dan Samudra Pasifik utara Halmahera hingga Papua. Disisi lain, gelombang atmosfer Kelvin diprediksi aktif di di Laut Andaman dan Samudera Hindia sebelah selatan pulau Jawa hingga NTT. Aktivitas atmosfer ini berpotensi meningkatkan pembentukan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.

Bibit siklon tropis 96W masih terpantau di Laut Filipina dan bibit siklon tropis 98B di Teluk Benggala. Kedua bibit siklon tropis tersebut membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (Konvergensi) yang memanjang di wilayah Laut Andaman, Laut Natuna Utara, Laut Sulawesi, Samudra Pasifik utara Papua Barat, Papua Barat, serta peningkatan kecepatan angin hingga mencapai >25 knot, terpantau di Laut Andaman, Laut Sulawesi, Laut Filipina dan Samudra Pasifik utara Maluku Utara.

Daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) juga terpantau memanjang di Riau, dari Sumatra Selatan hingga Jambi, dari Perairan utara NTT hingga Pesisir selatan Sulawesi Tenggara, dan di sekitar Papua bagian tengah. Daerah pertemuan angin (konfluensi) terpantau di Samudra Hindia selatan Jawa Tengah, di Laut Natuna Utara, di Samudra Pasifik utara Papua Barat, dan di Perairan utara Papua. Kondisi tersebut mampu meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di sekitar wilayah sirkulasi siklonik dan di sepanjang daerah yang dilewati konvergensi / konfluensi tersebut.

Labilitas Lokal Kuat yang mendukung proses konvektif pada skala lokal terdapat di Jambi, Sumatra Selatan, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Papua, Papua Tengah, dan Papua Pegunungan.

Kondisi atmosfer yang labil di masa peralihan meningkatkan potensi terbentuknya awan konvektif seperti Cumulonimbus (CB), yang bisa memicu cuaca ekstrem seperti petir, angin kencang, bahkan hujan es .

PROSPEK CUACA SEPEKAN KE DEPAN

Berdasarkan analisis terkini, potensi turunnya hujan pada sore hingga menjelang malam hari terutama di wilayah Pulau Jawa, Bali hingga Nusa Tenggara. Hujan yang terjadi cenderung tidak merata, dengan kejadiannya relatif singkat. Hal ini merupakan salah satu ciri masa peralihan menuju musim hujan di wilayah-wilayah tersebut sebelum memasuki musim hujan.
Awal musim hujan di wilayah-wilayah tersebut bervariasi namun secara umum awal musim hujan di prediksi akan terjadi pada akhir dasarian III Oktober hingga awal November mendatang dengan puncak musim hujan terjadi pada bulan Januari-Februari 2025.

Sementara itu, untuk wilayah Indonesia lainya masih berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat seperti Riau Kep. Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, D.K. Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta, Jawa Timur, NTT, Kalimantan Tengah, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Selatan, Maluku, Papua Pegunungan, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, Papua, dan Papua Selatan.

PERINGATAN DINI

Potensi cuaca signifikan dalam periode 21 - 27 Oktober 2024, berupa

Potensi Hujan sedang - lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang diwilayah:

  • Riau
  • Kep. Riau
  • Jambi
  • Sumatera Selatan
  • Lampung
  • Banten
  • Jakarta
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • D.I. Yogyakarta
  • Jawa Timur
  • NTT
  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Utara
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Utara
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Selatan
  • Maluku
  • Papua Pegunungan
  • Papua Barat Daya
  • Papua Barat
  • Papua Tengah
  • Papua
  • Papua Selatan.

Potensi Angin Kencang di wilayah:

  • Kalimantan Tengah
  • Kalimantan Timur
  • Sulawesi Tengah
  • Sulawesi Utara
  • Maluku Utara
  • Nusa Tenggara Timur

IMBAUAN

Dengan adanya potensi hujan sedang - lebat tidak merata di sejumlah wilayah Indonesia, masyarakat diimbau untuk memulai membersihkan lingkungan, memperkuat bangunan/infrastruktur, menyiapkan perlengkapan darurat bencana, dan hindari daerah-daerah yang mudah terdampak.

Selain itu, penting untuk waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, longsor, dan cuaca ekstrem lainnya, terutama di daerah rawan. Masyarakat juga diharapkan mengenali potensi bencana di sekitar mereka, dan selalu memperbarui informasi dari BMKG terkait prakiraan cuaca serta protokol evakuasi jika terjadi bencana. Informasi lebih lengkap bisa diakses melalui website BMKG https://www.bmkg.go.id, media sosial (@infobmkg), atau aplikasi infoBMKG.

Jakarta, 21 Oktober 2024Direktorat Meteorologi Publik

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Prospek Cuaca Mingguan Lainnya